7 Bahan Kosmetik Berbahaya Yang Harus Diwaspadai
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tak henti-hentinya melakukan razia produk perawatan tubuh yang komposisinya mengandung bahan kosmetik berbahaya bagi konsumen. Namun pembuat produk kosmetik abal-abalpun seolah tak jera dengan bermunculannya produk-produk yang serupa. Oleh sebab itu, konsumen dituntut untuk selalu hati-hati ketika hendak memutuskan untuk membeli produk kosmetik.Agar terhindar membeli produk kosmetik yang membahayakan diri kita, sudah semesthinya kita memperhatikan dengan jeli komposisi atau bahan kosmetik yang hendak kita beli. Berikut ini beberapa bahan kosmetik berbahaya yang biasa ditemukan pada produk-produk perawatan kecantikan yang beredar disekitar kita. So.. hindari membeli produk kosmetik yang komposisi mengandung salahsatu bahan berikut ini.
7 Bahan Kosmetik Yang Berbahaya Dan Harus Dihindari
#1. MERKURIBahan kosmetik berbahaya yang pertama adalah merkuri. Merkuri merupakan bahan kimia yang acap sekali ditambahkan pada produk pencerah kulit karena memang bisa membantu mencerahkan kulit. Namun sayangnya, penggunaan merkuri pada produk kosmetik dapat menimbulkan masalah serius pada kulit terlebih pada jenis kulit sensitif. Diantara akibat yang ditimbulkan dari bahan ini yaitu kulit menjadi gatal, kulit berwarna kemerahan bahkan bisa mengelupas. Ngerinya lagi, penggunaannya dalam jangka panjang bisa mengakibatkan kerusakan ginjal serta kanker.
#2. HIDROKUINON
Sebagaimana bahan merkuri, hidroquinon juga sering ditemui pada produk pencerah kulit karena memiliki kemampuan menghambat proses pigmentasi pada lapisan epidermis kulit. Walau ada yang berpendapat bahwa dengan dosis yang tepat dan pengawasan dokter, hidroquinon bisa digunakan untuk perawatan kulit. Penggunaan hidroquinon dalam jangka lama dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, kanker darah, kanker hari dan kelainan ginjal.
#3. ASAM RETINOAT (TRETINOIN)
Asam retinoat juga termasuk bahan yang sering ditambahkan pada produk pencerah kulit karena memiliki kemampuan untuk membantu kulit menjadi nampak cerah, sehat, dan halus. Akan tetapi, penggunaan bahan ini secara berlebihan dapat menimbulkan iritasi terlebih pada kulit sensitif. Selain itu bahan ini TIDAK AMAN digunakan oleh ibu hamil karena dapat menyebabkan kecacatan pada janin.
#4. AHA DAN BHA
Bahan lain yang biasa dipakai pada produk krim pencerah kulit yaitu AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA (Butylated Hydroxyanisole) karena memiliki kemampuan untuk membantu proses regenerasi sel-sel kulit sekaligus mencerahkannya. Namun, penggunaan kedua bahan ini pada jenis kulit sensitif dapat mengakibatkan efek samping berupa iritasi. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan aturan pemakaiannya serta jangan gunakan produk yang mengandung AHA dan BHA dalam jangka panjang.
#5. BENZOIL PEROKSIDA
Benzoil peroksida merupakan salahsatu bahan kimia yang biasa ditemukan pada produk perawatan jerawat, karena manfaatnya untuk membantu mengatasi jerawat. Namun apabila dipakai dalam dosis tidak tepat, dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Untuk menghindari hal tersebut, pemakaian bahan ini semesthinya dalam pengawasan dokter ahli.
#6. ALUMINIUM
Aluminium ternyata tak hanya dimanfaatkan untuk pekakas rumahtangga, senyawa bahan yang tergolong jenis logam ini juga digunakan pada produk antiseptik dan antiperspiran. Penggunaan produk dengan kandungan aluminium dalam rentang waktu yang lama dapat mengakibat penyakit kanker dan kemunduran fungsi otak atau alzheimer.
#7. RHODAMIN B
Rhodamin B merupakan jenis pewarna buatan yang biasanya dipakai sebagai pewarna tekstil, tinta atau kertas. Penggunaan bahan sintetis ini pada produk kosmetik dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti kanker, liver dan gangguan saluran pernafasan.
Itulah 7 dari bahan kosmetik berbahaya yang mesthi kita waspadai agar nantinya tidak menimbulkan dampak buruk pada penampilan dan juga kesehatan kita. Sebagai alternatif, penggunaan produk kosmetik dengan komposisi dari bahan-bahan alami merupakan solusi tepat karena cenderung lebih aman dan dapat digunakan dalam jangka panjang serta tidak menimbulkan efeksamping yang merugikan.
No comments:
Post a Comment