Bedah kosmetik marak di kalangan remaja Australia
Bedah kosmetik sekarang ini merupakan sesuatu yang semakin banyak dilakukan remaja di bawah usia 18 tahun di Australia. Kalangan dokter menyerukan agar pemerintah menerapkan kebijakan nasional yang ketat untuk mengatur praktek ini.Masyarakat Dokter Kosmetik Australasia mengatakan, kecuali kalau ada alasan medis atau psikologis yang kuat, mestinya anak-anak remaja dianjurkan untuk tidak melakukan prosedur kosmetik.
Sekarang ini baru negarabagian Queensland yang mempunyai legislasi tentang itu.
Tak bisa dipungkiri bahwa masa remaja adalah masa dimana seseorang merasa penampilan itu sangat penting. Apalagi untuk acara-acara khusus, seperti pesta ulangtahun, atau pesta sekolah.
Di masa lalu pergi ke pesta formal sekolah beramai-ramai naik mobil limousine yang disewa patungan oleh orangtua sudah hebat rasanya. Kemudian diikuti dengan jaman kuku palsu, bulumata palsu, kulit disemprot supaya berwarna sawo matang. Tapi sekarang jamannya sudah lain lagi.
"Sekarang ini agaknya telah naik ke botox dan fillers dan laser dan bedah kosmetik. Mau sampai mana? Saya pikir ini tidak pada tempatnya dan sudah kelewatan," kata Dr Susan Austin dari Masyarakat Dokter Kosmetik Australasia.
Menurut dia, sekarang ini semakin banyak anak remaja yang menjalani treatment ini sebagai hadiah dari orangtua. Ia berpendapat mestinya ada pedoman pemerintah yang diawasi untuk memastikan keamanan anak-anak muda dibawah umur ini.
"Kalau orang akan menjalani prosedur kosmetik, mereka hendaknya diharuskan mengikuti pedoman Dewan Penasihat Menteri Kesehatan Australia. Itu cuma supaya sedikit lebih ketat, dan pada dasarnya agar orang pergi ke dokter dulu sebelum menjalani prosedir, dan juga diberi masa untuk berpikir-pikir lagi, yang disebut cooling off period."
Dalam masa itu ia bisa menimbang-nimbang lagi niatnya dan berhak membatalkannya.
Kata Dr Austin, pembenahan nasional ini difokuskan pada bedah kosmetik untuk kecantikan, bukannya bedah medis untuk membetulkan cacat dan kondisi-kondisi tertentu yang sudah disetujui pemerintah.
Berdasarkan pedoman yang berlaku di negarabagian New South Wales sekarang ini mengharuskan orangt-orang di bawah usia 18 tahun yang ingin menjalani bedah kosmetik harus diberi waktu 3 bulan cooling off period, disusul dengan konsultasi dengan dokter umum dan psikolog klinis.
Negarabagian Queensland di tahun 2009 memberlakukan undang-undang yang melarang beberapa jenis bedah kosmetik tertentu pada anak-anak dibawah umur, seperti bedah payudara dan hidung, penyedotan lemak dan botox.
Tina Cockburn dari fakultas hukum Universitas Teknologi Queensland berpendapat, mestinya ada peraturan nasional yang seragam.
"Sekarang ini tidak ada legislasi yang seragam. Ini bisa mendorong orang untuk mencari bedah kosmetik di wilayah lain. Orang dari Queensland misalnya mungkin pergi ke wilayah lain yang peraturannya lebih longgar."
Dokter yang melanggar undang-undang itu diancam hukuman penjara dua tahun dan denda maksimal 150-ribu dollar.
Tapi Tina Cockburn mengakui bahwa walaupun idealnya ada peraturan yang berlaku secara nasional, melaksanakannya di seluruh wilayah yurisdiksi tetap sulit.
Untuk psikiater Dr Vivienne Lewis, tidak aneh kalau melihat anak-anak muda nekad, khususnya remaja putri.
Spesialisasi Dr Lewis adalah citra tubuh pada anak remaja. Dan menurut dia, dalam hal ini orangtua juga punya peranan besar.
"Mengubah suatu bagian tubuh karena tidak menyukainya pada usia masih muda sangat berbahaya. Tubuh masih belum berkembang sepenuhnya, tulang belulang seringkali belum tumbuh sepenuhnya. Jadi orang perlu memikirkan matang-matang apa akibat dari bedah tersebut," kata Dr Lewis.
Dan menurutnya, orangtualah yang boleh jadi paling tepat untuk menilainya, karena merekalah yang paling mengenal anak mereka.
Kata psikiater itu, kunci kebahagiaan adalah mengubah apa yang ada dalam diri kita, bukannya yang ada di luar.
"Kalau ingin mengubah perasaan mengenai tubuh kita, mestinya mengubah cara kita berpikir mengenai diri kita sendiri. Dan belajar mencintai diri sendiri apa adanya dan bukannya melakukan tindakan ekstrim bedah kosmetik."
Demikian psikiater Vivienne Lewis dalam wawancara dengan wartawati ABC, Caroline Winter.
No comments:
Post a Comment